Istilah laporan
berasal dari bahasa Inggris ‘Report’
yang berarti ‘membawa’ atau ‘mengngkut’. Awalan Re- dalam istilah itu berarti
kembali. Dengan demikian, secara harfiah laporan bermakna bahwa jika seseoarang
mendapat tugas maka orang tersebut harus membawa hasil fakta atau data dari
kegiatan itu.
Secara
mendasar laporan diartikan sebagian sajian fakta secara objektif mengenai
peristiwa yang terjadi. Laporan kemudain diartikan sebagai suatu cara
komunisasi untuk menyampaikan hal-hal penting kepada seseorang atau suatu badan
hukum sehubungan dengan tugas yang dibebankan kepadanya.
Tulisan
yang berbentuk laporan termasuk dalam karangan ilmiah. Karena itu, isi laporan
hendaknya disetai dengan data yang akurat dan meyakinkan. Laporan ditulis dalam
bahasa yang baik dan jelas. Kata dan kalimat yang digunakannya haruslah
memiliki ketepatan dan kejelasan makna dan menghindari timbulnya kegandaan
tafsiran.
Isinya
harus disajikan secara sistematis dan menggunakan penalaran yang jelas. Selain
itu, laporan haruslah disjikan secara menarik dan enak dibaca.
A.4.1 Fungsi
Laporan
Laporan
merupakan media komunikasi keatas dalam suatu organisasi. Dengan adanya laporan
itu, seorang pemimpin dapat memberikan umpan baik atas kegiatan yang telah
dilaksanakan. Pemimpin dapat mengevaluasi dan menindaklanjuti kegiatan itu,
baik itu dalam tataran perencanaan, pengorganisasian, pengambilan keputusan,
pengawasan dan pengendalian.
Laporan juga
berguna untuk kepentingan-kepentingan berikut :
1. Mengatasi
suatu masalah.
2. Mengambil
suatu keputusan yang lebih efektif
3. Mengetahui
kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
4. Mengadakan
pengawasan serta perbaikan
5. Menemukan
teknik-teknik baru.
A.4.2 Syarat-syarat
Laporan
Sebuah
laporan akan dianggap baik atau buruk sesuai dari keberhasilannya dalam
memenuhi fungsinya sesuai dengan hasil-hasil yang diharapkan. Hasil yang
diharapkan itu hanya mungkin tercapai apabila sifat laporan itu baik. Laporan
yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Bahasa yang baik dan
jelas dapat menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau sugesti. Isinya
pun harus disusun secara sistematika dan logis. Fakta-fakta atau bahan-bahan
yang disajikan harus menimbulkan kepecayaan, terutama bila laporan dimaksudkan
untuk bahan pengambilan suatu tindakan.
Disamping itu,
sebuah laporan harus memiliki sifat-sifat berikut :
1. Laporan
itu harus mengandung imajinasi.
Pelapor
dalam hal ini harus mengetahui secara tepat tentang pihak yang menerima
laporannya itu
2. Laporan
harus sempurna dan lengkap.
Hal
ini berarti dalam penyusunan laporan tidak bolehada hal-hal penting yang terabaikan.
Laporan yang baik juga tidak boleh memasukan hal-hal yang menyimpan , menganung
prasangka atau pemihakan.
3. Laporan
harus disajikan secara menarik.
Suatu
laporan dikatakan menarik bukan karena penerima laporan memerlukan laporan itu,
tetpi karena nilai lebih yang tersaji dalam laporan itu, baik dalam hal bahasa
yang jelas, isinya yang berbobot, ataupun sistematika nya yang logis dan mudah
dicerna.
A.4.3 Bentuk-bentuk Laporan
Laporan sangat
bervariasi bentuknya. Variasinya mulai dari suatu bentuk laporan laporan yang
sederhana, berbentuk hitungan statistik, sampai pada laporan yang terdiri dari
beberapa jilid buku yang masing-masing terdiri atas ratusan halaman. Ada yang
berbentuk formulir isian, ada yang berbentuk surat, ada yang berbentuk artikel,
dan buku. Menurut isinya ada yang, ada yang berupa laporan hasil pengamatan,
laporan peristiwa, laporan perjalanan, laporan percobaan, laporan diskusi,
laporan buku, dan sebagainya.
1.
Laporan
Pengamatan
Laporan pengamatan adalah laporan
yang mengemukakan suatu keadaan atau peristiwa atas dasar pengamatan. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan
aspek-aspek yang akan diamati.
Hal
ini penting agar proses pengamatan dan langkah penyusunan laporannya lebih
terfokus.
b. Menentukan
tujuan dan kegunaanya
Hal
ini penting agar pengamatan itu lebih terarah dan bermanfaat.
c. Menentukan
metode dan teknik Pengamatan.
Misalnya,
dengan observasi langsung, wawancara, atau angket.
d. Melaksanakan
pengamatan berdasarkan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Sebelum
melaksananakan pengamatan, waktu pengamatan menjadi sangat penting agar
mendapatkan hasi yang maksimal. Pengamatan itu objektif dengan berdasarkan
kriteria yang jelas.
e. Menyusun
laporan berdasarkan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan. Yang dilaporkan tidak hanya data
ataupun analisanya, melainkan pula tujuan, metode pengamatan, alat yang
digunakan, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan proses pengamatan.
2.
Laporan
Peristiwa
Laporan peristiwa adalah laporan
yang menyajikan berita tentang proses ataupun keadaan berlangsungnya suatu
peristiwa. Laporan ini sering dijumpai dalammedia massa seperti Koran, majalah,
televisi, ataupun radio. Laporan tersebut pada umunya disusun dengan
unsure-unsur berikut :
a. Peristiwa
apa,
b. Siapa
yang terlibat,
c. Kapan
kejadiannya,
d. Di
mana,
e. Mengapa
bisa terjadi,
f. Bagaimana
kejadiannya,
Karena
unsure ini biasa dikenal sebagai enam unsure berita atau dalam bahasa Inggris disebut dengan 5W + 1H ( Who, What, When, Where, Why, + How ).
Pola
penyajian laporan peristiwa dapat disusun dengan pola deskriptif, naratif,
ekspositori. Ataupun pduan dari ketiga pola tersebut.
Berikut
contoh-contohnya :
a. Pola
Deskriptif
Dihari libur objek wisata
dikunjungi banyak wisatawan. Ia memiliki hamparan pasir putih sepanjang 12 kilometer.
Pada pinggiran pasir putih berhiaskan tumbuhan pohon kelapa yang menjulang
tinggi ke awan, membuat teduh dan nyaman pantai itu. Semua objek wisata di
Pangandaran ini terbilang ramai, karena banyak wisatawan local dan asing yang
mengunjunginya.
b. Pola
Naratif
Setelah puas berkeliling kampong,
kami menuju lokasi agrowisata yang letaknya tak jauh dari kampong Cikadu dan
Tanjung Lesung Resort. Tak kurang dari 10 menit setelah mobil yang kami
tumpangi melaju, sampailah kami dilokasi agrowisata. Memasuli areanya, mata
langsung tertumbuk pintu yang diatasnya menjuntai buah-buah hijau.
c. Pola
Ekspositori
Deretan pulau di timur pulau Madura
itu disebut pulau Kangean. Julukan
tersebut karena barisan pulau yang paling besar adalah Kangean. Selain itu
masih ada lagi pulau Sapudi, Raas, Puteran, dan Pulau Raja. Pemerintah
kabupaten Sumenep menyebut kawasan kepulauan tersebut sebagai objek wisata Island Resort.
3. Laporan
Perjalanan
Laporan perjalanan adalah laporan
yang menyajikan kegiatan jalan-jalan kesuatu tempat yang jauh dan unik. Dengan
laporan tersebut pembaca diharapkan mendapatkan wawasan baru tentang tempat
yang dikunjungi tu
4. Laporan
Percobaan
Laporan percobaan adalan karya
tulis yang melaporkan atau mengemukakan suatu persoalan berdasarkan hasil-hasil
percobaan (eksperimentasi). Laporan hasil percobaan adalah pemaparan suatu
fenomena atau kejadian yang disengaja. Laporan kejadian disajikan berdasarkan
fakta-fakta yang terjadi ditempat percobaan, misalnya di laboratorium.
Laporan percobaandapat ditulis
dalam beragam bentuk, bisa berupa buku, makalah, dan artikel. Tergantung dari
kebutuhan dan jenis percobaan yang dilakukan.
5. Laporan
Diskusi
Laporan diskusi menyajikan hasil-hasil
yang diperoleh selama berlangsungnya kegiatan diskusi, baik itu berupa
pendapat, sanggahan, saran, dan berbagai tanggapan peserta diskusi. Laporan
diskusi juga mengemukakan tempat, waktu, tujuan, peserta dan hal-hal yang
berkenaan dengan kegiatan tersebut.
A.4.4 Sistematika Laporan
Suatu
laporan terdapat berbagai bentuk penyajian. Secara umum, laporan terbagi dalam
tiga bentuk, yaitu :
1. Bentuk
Populer
Istilah popular digunakan untuk
menyatakan topik yang akrab dan menyenangkan bagi populous (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena gayanya
yang menarik dan bahasanya yang mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana,
lancar, namun tidak bersifat senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan). Laporan bentuk popular
umumnya dijumpai dalam media massa, seperti Koran atau majalah.
2. Bentuk
Semiformal
Laporan
semiformal menggunakan aspek-aspek berikut.
·
Halaman judul
·
Kata pengantar
·
Daftar isi
·
Pendahuluan
·
Pembahasan
·
Kesimpulan
Bentuk
karangan ilmiah semacam itu umumnya digunakan dalam laporan buku, laporan
wawancara, laporan diskusi, dan laporan kunjungan.
3. Bentuk
Formal
Laporan bentuk formal disusun
dengan memenuhi unsure-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, yakni
meliputi hal-hal sebagai berikut :
· Judul
· Tim
pembimbing
· Kata
pengantar
· Abstrak
· Daftar
isi
· Bab
pendahuluan
· Bab
karangan teoritis
· Bab
metode penelitian
· Bab
kesimpulan dan rekomendasi
· Lampiran-lampiran
· Riwayat
hidup
Unsur-unsur
laporan diatas, lebih lengkapnya diuraikan sebagai berikut :
a. Halaman
Judul
Judul merupakan nama yang diberikan
unutk bahasan atau karangan itu. Judul berfungsi sebagal slogan promosi untuk
menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Sering kali judul
dirumuskan terlebih dahulu sebelum karangan dibuat. Namun demikian judul dapat
juga dirumuskan detelah karangan selesai.
Dalam halaman dicantumkan pula nama
penyusun, nama lembaga, serta tempat dan tahun penyusunan laporan tersebut.
Bagian itu ditempatkan berturut-turut setelah judul laporan.
b. Halaman
Persembahan.
Bagian ini tidak terlalu penting.
Apabila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata
berdasarkan pertimbangan penulis. Persembahan tersebut jarang melibihi satu
halaman dan biasanya terdiri atas beberapa kata saja. Misalnya, Dipersembahkan kepada Ibu dan Ayahanda
tercinta..
c. Halaman
Pengesahan
Dalam laporan penelitian, selalu
dicantumkan tim pembimbing. Nama dan kedudukan tim pembimbing tersebut
dicantumkan dalam lembaran khusus yang disebut lembar pengesahan.
d. Kata
Pengantar
Sebuah kata pengantar hendaknya
mengemukakan hal-hal berikut :
·
Penjelasan dalam rangka
apa penulis menyusun karangan itu, dan mengapa memilih materi tersebut
·
Pertanggungjawaban
tentang cara karangan itu digarap secara umum.
·
Suka-duka penulis dalam
pengumpulan data atau pada waktu mengadakan penelitian.
·
Harapan-harapan penulis
tentang bermanfaatnya karangan tersebut, baik itu untuk pribadi, nusa bangsa,
maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Dalam
kata pengantar, dapat pula diungkapkan ucapan terimakasih dan apresiasi penulis
kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam menyelesaikan karya ilmiah itu.
Apabila tidak demikian, ucapan terimakasih dapat diungkapkan dalam lembar
tersendiri.
e. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari
seluruh kegiatan penelitian. Abstrak paling banyak terdiri dari tiga halaman.
Keseluruhan abstrak merupakan esay yang utuh dan tidak dibatasi oleh subjudul.
Tiap isi laporan ditulis secara utuh namun ringkas masing-masing dalam paragraf
tersendiri. Dengan demikian abstrak merupakan sebuah esay yang terdiri dari
serangkaian paragraf yang secara keseluruhan mampu mengkomunikasikan intisari
sebuah penelitian. Tiap bagian harus mendapatkan perlakuan yang seimbang.
f. Daftar
Isi
Daftar isi merupakan kajian dari
sistematik karangan. Daftar isi berfunngsi untuk mempermudah para pembaca
mencari judul atas subjudul dari karangn yang ingin dibacanya. Oleh karena itu,
judul atau subjudul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung nomor
halamannya.
Nomor-nomor untuk halaman awal,
sebelum Bab I, digunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya),
sedangkan dari halaman pertama Bab I sampai halaman terakhir digunakan angka
arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
g. Pendahuluan
Bagian ini ditetapkan secara khusus
dalam Bab I. Pendahuluan suatu laporan (penelitian) didalamnya mencakup :
·
Latar belakang masalah
·
Identifikasi masalah
·
Pembatasan masalah
·
Perumusan masalah
·
Tujuan penelitian
·
Kegunaan penelitian
h. Landasan
Teoritis
Karangan teoritis ditempatkan dalam
Bab II. Landasan teoritis atau yang sering kita sebut telaah kepustakaan,
berisi uraian tentang hasil telaahan terhadap teori dan hasil-hasil penelitian
yang sudah ada dan relevan dengan penelitian itu. Suatu telaahan bisa berarti
membandingkan, mengontraskan, atau meletakan teori atau hasil-hasil penelitian
yang sudah ada itu kedalam masalah yang sedang diteliti. Pada bagian akhir,
penulis menyatakan posisi/pendiriannya disertai dengan alas an-alasan yang
logis.
Dengan demikian, landasan teoritis
ini sama sekali bukan dimaksudkan untuk memamerkan teori ataupun untuk
menunjukan penguasaan penulis tentang teori-teori yang ada. Landasan teoritis
dimaksudkan untuk menampilkan mengapa dan bagaimana teori-teori yang ada itu
digunakan penulis dalam penelitiannya.
i. Metode
Penelitian
Dalam struktur bagian metode
penelitian ditempatkan dalam Bab III. Metodologi adalah pengetahuan tentang
metode-metode. Metodologi penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode
yang digunaka dalam penelitian. Setiap penelitian mempunyai metode penelitian
masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri.
Berdasarkan tujuan nya itu, maka seorang meneliti dan memilih metode yang tepat
beserta teknik pengambilan contoh dan teknik pengambiln kesimpulan yang
relevan. Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan teknik adalah cara spesifik dalam memecahkan suatu masalah
yang dijumpai dalam melaksanakan prosedur. Jadi teknik merupakan bagian dari
suatu metode yang berarti pula dalam suatu metode dapat terdiri dari beberapa
teknik, misalnya teknik pengambilan contoh, teknik analisa data, dan teknik
pengambilan keputusan.
j.
Pembahasan Hasil
Penelitian.
Pengolahan data merupakan sorotan
objektif peneliti terhadap hasil-hasil penelitiannya. Tolak ukurnya
dikembalikan pada hipotesis dan metode pengolahan data yang telah dirumuskan
dalam langkah-langkah pendahuluan. Tujuan dari tahap ini adalah membandingkan
hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian dengan hipotesis yang telah
dirumuskan.
Sekiranya diperlukan, analisis
dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti label dan grafik.
Sarana-sarana pembantu terssebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan data
verbal dan bukan sebaliknya. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam
menyajikan data dan informasi.
k. Kesimpulan
dan Rekomendasi
Dalam penulisan kesimpulan, dapat
ditempuh dengan 2 cara, yaitu : Dengan cara butir demi butir atau dengan cara
esey padat. Rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditujukan kepada
para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang
bersangkutan, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan
selanjutnya.
l.
Pustaka dan Rujukan
Laporan
penelitian menghendaki pencantuman keterangan atas sumber-sumber yang
dikutipnya.